Sunday, November 16, 2014

KETIKA ETNIS TIONGHOA MULAI DITERIMA BAIK DI INDONESIA

Sebenernya udah bingung mau bikin tulisan apa , tapi berhubung kemarin habis baca disalah satu akun media sosial masalah tantangan anak muda indonesia beretnis tionghoa jadi kepikiran untuk sedikit mengulas saja .
baiklah etnis tinghoa atau etnis cina udah bukan lagi jadi etnis minoritas di negara kita tapi udah mau jadi mayoritas , etnis ini pasti banyak dikenal sebagai "si putih , si kaya dan si pelit" sampe dulu rasanya etnis ini susah bergaul dengan orang orang mayoritas lain . Mereka seperti membuat kelompok sendiri dan menutup diri dari orang orang mayoritas . Tetapi semakin berkembangnya gaya hidup dan cara bergaul perlahan lahan etnis tionghoa ini banyak yang sudah mulai membaur dan menyatu dengan orang orang lain , tak heran juga mereka terlibat dalam suatu kelompok atau rekan kerja yang menghasilkan sesuatu yang memuaskan . Kendala yang mungkin dihadapi para etnis tionghoa ini untuk berbaur dikarenakan ketakutan pada saat masa peperangan , dikatakan dulu para etnis tionghoa ini dibunuh dan dihabisi , keluarga , pekerjaan , dan apapun yang berkaitan dengan mereka dibinasakan . Selain itu dikarenakan keadaan para etnis tionghoa yang mayoritas ini pada masa penjajahan , kadang sebagian dari mereka dilecehkan dengan cara diperkosa dan dilakukan hal hal yang tak senonoh dikarenakan kulit mereka yang putih dan wajah mereka yang cantik sehingga menjadi pemuas untuk para tentara penjajah . hal -hal seperti ini yang membuat para etnis tinghoa ni untuk takut membaur dengan orang orang kebanyakan .
Tapi dikarenakan semakin banyaknya rasa toleransi dan kasih sayang para etnis cina ini mulai diterima dan menerima serta bergaul dengan orang orang kebanyakan . Akhir tulisan aku sendiri punya seorang teman dari etnis tionghoab dan kita menjadi teman baik dan sama sama berjuang untuk melewati masa masa kuliah yang berat dan semakin susah ini ,

LEADERSHIP AND RELIGION

Kenapa agama selalu jadi tolak ukur untuk sebuah "kepantasan" kepemimpinan

Mungkin bukan hal baru bagi kita ketika mendengar nama seorang tokoh wakil gubernur baru untuk DKI jakarta . Ketika Beliau terpilih timbul banyak tanda tanya ,dan sebagian besar ketidak setujuan terhadap calon pemimpin baru tersebut , hal mendasar yang paling banyak dibicarakan adalah masalah agama dan etnis Cinanya . banyak kalangan yang berkata " lantas nanti kita harus hormat terhadap cina ?" atau tidak " bagaimana kalau nanti masalah hari besar sebagian agama mayoritas kan beliau cina , emang ngerti nanti ? "

hal hal seperti itu yang kerap didengar letika masih hangatnya jabatan kepempinan beliau sebagai seorang wakil gubernur di ibukota . Baiklah kembali ke topik awal kenapa permasalahan etnis dan agama selalu menjadi kendala bagi sebuah era kepempinan yang baru . Kepempinan yang baik akan menghasilkan hasil akhir yang baik . Hasil akhir yang dilihat dari strategi dan cara yang diterapkan bukan hanya dari agama . Apabila meninjau dari agama , apakah tidak menjadi pembelajaran ketika seorang menteri agama mengkorupsi uang haji yang justru menjadi amanat terbesar , atau ketua MK yang juga terlibat kasus penyuapan .. apabila kita lihat dari mana orang orang yang bertampang baik ini beragama ..tidak lain dan tidak bukan adalah agama mayoritas yang kita anut .

Kemajuan bangsa adalah ketika mau menerima hal baru dan tidak takut terhadap resiko yang akan terjadi ,siapapun pemimpin darimana dia berasal dan kepercayaan yang dia anut adalah masalah hidup dan pribadinya dia sendiri tapi bagaimana langkah dia memajukan negeri , membangun negara lebih baik dan mampu bersaing dengan para negara lain adalah urusan kita semua tanpa terkecuali . Ketika kepempinan bertolak ukur agama kita akan selalu menjadi orang yang membuka mata sebelah untuk suatu hal baik yang akan mungkin dia lakukan   , Banyak yang mengatakan kalo si cina ini adalah kafir tapi tak sadarkah kalian , cina ini yang menyumbangkan 2,5% gajinya untuk disedahkan .. tak taukah kalian si cina kafir ini yang menambah jumlah kuota haji dan si cina kafir ini yang berjuang dengan caranya untuk membangun negeri lebih baik dengan pembuktian dan tak sekedar ucapan ..
ketika indonesia mau menerima perubahan dan perubahan itu membawa hasil maka saatlah itulah indonesia menjadi maju , agama dan kepercayaan apapun yang kita anut selama ada toleransi dan saling menerima maka semuanya akan berjalan damai dan rukun serta menjadi satu kesatuan yang harmonis

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.  Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).
  Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.[4] Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik , Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.
PENDEKATAN MENELITI PERILAKU KONSUMEN
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi danstatistika  Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni
1.     Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.[1]
2.     Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasiuntuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3.     Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.     Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.     Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan danketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
   Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1.     Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.     Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.     Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkansikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.     Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

SUMBER : id.wikipedia.org/perilaku_konsumen 

SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFI

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar
Dasar–dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
·         Variabel geografi
Variabel tersebut, antara lain: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
·         Variabel demografi
Variabel tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll.
·         Variabel psikologis
Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Variabel tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
Dasar–dasar segmentasi pada pasar industri
·         Tahap 1, yaitu menetapkan segmentasi makro, yakni pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
·         Tahap 2, yaitu sikap terhadap penjual, ciri–ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.

Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:
·         Dapat diukur
·         Dapat dicapai
·         Cukup besar atau cukup menguntungkan
·         Dapat dibedakan
·         Dapat dilaksanakan

Manfaat dari segmentasi pasar adalah:
·         Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-kesempatan pemasaran.
·         Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
·         Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya

Analisis Demografi

adalah analisis penduduk dari rahim hingga liang kubur (from the womb to the tomb) karena meliputi analisis penduduk pada seluruh siklus kehidupanmanusia sejak dari kandungan sampai meninggal.
Demografi, ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara,kawasan, propinsi, kota). Sedangkan demografi berati kita melihat pasarberdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.

Manfaat Analisis Demografi

·         Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalamsuatu daerah tertentu.
·         Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau, kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
·         Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungandan lain-lain.

·         Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya

SUMBER : id.wikipedia.org/segmentasi_pasar