Monday, October 13, 2014

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

Evaluasi  merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Evaluasi alternatif adalah sebuah pertimbangan akan suatu barang yang ingin dibeli dengan alternatif lainnya yang dilakukan oleh para pembeli atau konsumen sebelum melakukan pembelian. Kriteria evaluasi merupakan salah satu aktivitas dalam proses pengambilan suatu keputusan konsumen dan memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas tersebut, mereka sedang mempertimbangkan elemen-elemen yang terdapat pada satu produk dan menilai elemen mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan dalam memilih sebuah produk.
 Pada tahap evaluasi konsumen harus:
1). Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,
Kriteria evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk (Kotler, 2005).
2). Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli sepatu, konsumen mempertimbangkan kriteria merk, kenyamanan, harga, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
    Adapun pertimbangan yang dilakukan konsumen sebagai berikut :
1.                  Produk yang murah – Produk yang mahal, tingkat ekonomi suatu negara mempengaruhi konsumen untuk megkonsumsi barang- barang yang harganya relatif murah. Hanya beberapa persen penduduk yang berani mengkonsumsi suatu produk atau jasa dengan harga yang mahal. Selebihnya, berpikir 3 sampai 4 kali untuk membelinya.
2.                  Pembelian yang sering – Pembelian yang jarang, barang atau jasa yang sering dibeli.
3.                  Merek yang biasa - merek yang terkenal.
       Analisis pengambilan keputusan oleh konsumen
1.                  Sudut pandang ekonomis, konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional harus mengetahui semua kelemahan dan kekuatan produk atau jasa yang dibelinya serta mempertimbangkan kegunaannya untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
2.                  Sudut pandang kognitif, konsumen merupakan pengelolah informasi yang selalu mencari tahu apa saja tentang produk dan jasa yang dibutuhkan. Pengelola informasi selalu berujung pada pilihan unutk membeli atau menolak produk tersebut.
3.                  Sudut pandang emosional, konsumen yang memiliki sifat cenderung mengkoleksi atau emmfavoritkan suatu barang atau jasa dan akan melakukan apa pun demi mendapatkannya termasuk dalam golongan ini, sehingga anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Tetapi, bila sudah mendapatkan produk yang membuat perasaan mereka lebih baik, maka keputusan yag mereka ambil merupakan keputusan rasional. 
Dalam perilaku konsumen, evaluasi alternatif sebelum pembelian itu sangat perlu, karena yang namanya membeli kitapun sebagai konsumen juga harus teliti betul dengan barang yang ingin kita beli. Karena tekadang, meskipun barang yang dipasarkan bagus pasti terkadang ada cacatnya. Kemudian yang kedua hal yang biasa terjadi itu harganya, yang sebenarnya harga tersebut aslinya sangat murah, tetapi jika kita tidak teliti dan pintar-pintar dalam membeli kita juga akan tertipu dengan penjualan yang harganya cukup mahal. Kemudian dari segi kualitasnya, terkadang harga mahal tidak menjamin bahwa barang tersebut merupakan barang yang bagus, sama saja tas mahal dengan kulit sapi atau kulit lainnya, apabila tidak dirawat lama-kelamaan pasti kulit tersebut akan mengelupas dengan sendirinya. Dan malahan terkadang tas dengan harga urah malah justru barangnya lebih bagus dibandingkan dengan tas yang harganya lebih mahal. Lalu dari segi keterkenalan barang tersebut, terkadang barang yang tidak terkenal bisa disebut sebagai barang yang tidak laku, atau bisa jadi barang tersebut memang tidak banyak peminatnya atau bisa jadi barang tersebut memang limited edition (satu-satunya). Pasti barang yang namanya sarang satu-satunya biasanya dijual di toko-toko tertentu dan memang sengaja diproduksi hanya satu barang itu saja, dan harganyapun juga lumayan mahal, apabila barang itu bagus. Namun lain halnya jika barang yang tidak laku atau tidak banyak peminatnya, itu biasanya barang tersebut tidak bagus atau tidak menarik para konsumen sehingga barang terseut tidak laku terjual. Biasanya jika di mall-mall apabila banyak barang yang cacat sedikit atau tidak laku, biasanya mereka akan mengadakan cuci gudang dengan memberikan diskon, tujuannya agar modal mereka kembali.

Tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen:
1.                  Konsumen individu, Pilihan merk dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merk dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merk dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup dan karakteristik personalia.

2.                  Pengaruh lingkungan, Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial, teman, anggota eluarga dan faktor yang menentukan situasional.

3.                  Marketing strategy, Pemasaran yang baik adalah pemasaran yangmempunyai banyak data atau informasi dari konsumen untuk evaluasi dalam proses pengambilan keputsan, sehingga pangsa pasar dapat tepat sasaran.

Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternative-alternative pilihan. Kriteria alternative dapat muncul dalam berbagai bentuk misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria keselamatan, kenyamanan, harga, merek, Negara asal(country of origin) dan juga aspekhedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
Beberapa kriteria eveluasi yang umum adalah:

1.                  Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.

2.                  Nama Merek, Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.

3.                  Negara asal, Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
4.                  Saliensi ( Atribut yang mencolok), Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan

                       http://dyahekawulandari.blogspot.com/


0 comments:

Post a Comment